Subscribe:

Welcome

Senin, 21 Maret 2011

Kondisi Yang Tak Membolehkan Ibu Memberi ASI

Pemberian ASI pada bayi jelas sangat dianjurkan sebab ASI makanan terbaik bayi. Kecuali bila ibu mengalami sakit berat dan mengonsumsi obat-obatan yang dikhawatirkan "mencemari" ASI.

Beberapa penyakit yang mesti dicermati ibu untuk memutuskan menghentikan atau meneruskan pemberian ASI.

Hepatitis B
Bila ibu terkena hepatitis selama hamil, biila hepatitisnya tergolong parah, umumnya tidak dibolehkan memberi ASI karena dikhawatirkan bisa menularkan pada si bayi.

AIDS
Ibu yang positif mengidap AIDS belum tentu bayinya juga positif AIDS. Itu sebabnya ibu yang mengidap AIDS, sama sekali tak boleh memberi ASI pada bayinya karena bisa menularkannya lewat ASI.

Kanker
Kalau semasa menyusui ibu ternyata harus menjalani pengobatan kanker, disarankan menghentikan pemberian ASI. 

Tuberkulosis
Ibu pengidap tuberkulosis aktif tetap boleh menyusui karena kuman penyakit ini tak akan menular lewat ASI. Hanya saja, saran Rudy, agar tak menyebarkan kuman ke bayi selama menyusui, ibu harus menggunakan masker. Tentu saja ibu harus menjalani pengobatan secara tuntas.

Penyakit Jantung
Jika penyakit jantungnya tergolong berat, tak dianjurkan memberi ASI. Menyusui dapat memunculkan kontraksi karena kelenjar tersebut terpacu hingga kerja jantung jadi lebih keras. Akibatnya, bisa timbul gagal jantung.

Gangguan Hormon
Bila ibu menyusui mengalami gangguan hormon dan sedang menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat-obatan hormon, sebaiknya pemberian ASI dihentikan. Dikhawatirkan obat yang menekan kelenjar tiroid ini akan masuk ke ASI lalu membuat kelenjar tiroid bayi jadi terganggu.


sumber : http://sambilminumteh.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar